English Version

Baca Juga

Thursday, July 19, 2012

Milieu Teaching: Solusi untuk Anak Gangguan Bahasa


By on 5:04 PM

Milieu teaching merupakan contoh pendekatan bahasa alamiah yang telah digunakan secara luas dan telah direkomendasikan untuk individu yang mengalami gangguan perkembangan bahasa pada usia dini. Instruksi yang diberikan dimulai dengan anak difokuskan pada hal-hal yang menarik perhatian anak baik berupa mainan ataupun semacam aktivitas. 


Milieu Teaching bersifat student’s centre sehingga materi disesuaikan dengan minat anak dan semua aktivitas didasari untuk memotivasi berkomunikasi. Sebagai contoh seorang anak menginginkan kue yang jauh dari jangkauannya, maka orang tua menjadikan hal tersebut sebagai bahan pembelajaran. Orang tua bisa dapat menstimulasi dengan mengatakan “ Apa yang kita mau nak?” atau “ Bilangki nak, makan kue”. Jika anak memberikan respon bahasa yang benar maka orang tua langsung memberikan kue kepada anak.

    Terdapat beberapa karakteristik Milieu Teaching yaitu materi pembelajaran dimasukkan di dalam aktivitas rutin pada lingkungan komunikasi alami (seperti di dapur, kamar tidur, ruang bermain), pembelajaran dimulai saat anak memperlihatkan ketertarikan pada suatu aktivitas atau mainan (misalnya saat anak menunjuk sesuatu), anak diajarkan menggunakan keterampilan berbahasa (dalam mengajukan pertanyaan, permintaan dan menolak), serta memberikan feedback terhadap setiap respon yang diberikan oleh anak (seperti memberikan pujian terhadap setiap respon yang benar).

    Milieu Teaching terdiri dari tiga prosedur yaitu model, mand dan time delay. Ketiga prosedur ini digunakan untuk menstimulasi timbulnya respon bahasa yang benar. Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan saat akan memulai Milieu Teaching. Hal yang pertama yaitu anak harus memperlihatkan ketertarikan terhadap stimulus lingkungannya. Hal berikutnya yaitu orang tua harus dapat mengontrol akses terhadap stimulus dan yang terakhir adalah orang tua harus dapat ikut memberikan perhatian setelah anak memperlihatkan ketertarikan. Sehingga orang tua harus dapat menyadari ketertarikan dan preferensi anak. Selain itu orang tua juga harus dapat meraih perhatian anak sehingga proses pembelajaran dapat dimulai.

1. Model Prosedure
Model procedure berarti orang tua mendemonstrasikan respon bahasa yang diinginkan sehingga anak dapat menirunya. Sebagai contohnya untuk mengulang sebuah kata atau frase tertentu, orang tua dapat mengatakan “:Bilangki nak, buku” atau “Bilangki, saya mau makan”. Jenis prosedur ini untuk mengajarkan keterampilan meniru secara verbal dan nonverbal serta dilakukan pada anak yang memerlukan respon bahasa yang baru atau sulit. Hal ini digunakan jika target bahasa yang diinginkan belum terdapat di dalam memori anak atau sulit untuk diucapkan.

    Saat anak memperlihatkan ketertarikan terhadap sesuatu atau anak terlihat ingin memulai suatu interaksi komunikasi, maka orang tua juga harus dapat ikut memperlihatkan perhatian dan mulai memberikan contoh (model). Jika anak memberikan respon bahasa yang benar, orang tua dengan segera memberikan pujian verbal dan benda yang diinginkan. Tapi ketika anak memberikan respon belum sesuai yang kita inginkan, berikan model yang kedua. Perlu diperhatikan bahwa Milieu Teaching harus dilakukan secara ringkas dan positif.

2. Mand Prosedure
Mand mengandung pengertian mengajukan pertanyaan kepada anak seperti “ Mauki apa nak?” atau memberikan instruksi verbal contohnya “Beritahu saya, mauki apa?” saat tertarik terhadap sesuatu. Prosedur ini dilakukan setelah anak dapat meniru respon bahasa yang diinginkan tapi masih kurang dalam keterampilan percakapan. Jadi paling sesuai untuk anak yang telah dapat melakukan respon bahasa target setelah orang tua memberikan contoh (model). Seperti pada model procedure, setiap respon yang benar diberikan pujian verbal dan memberikan/melakukan sesuatu yang diinginkannya. Sebaliknya jika belum memberikan respon yang benar maka berikan mand yang kedua. Tapi jika dengan mand yang kedua belum juga berhasil maka pertimbangkan kembali ke model procedure.

3. Time Delay Prosedure
Time delay procedure berarti orang tua menunda atau menanti sesaat setelah anak memperlihatkan ketertarikan terhadap sesuatu untuk menstimulasi suatu respon pada anak misalnya memperlihatkan pada anak, mimik bertanya selama 5 detik hingga anak dapat melakukan respon bahasa. Prosedur ini digunakan untuk meningkatkan penggunaan spontan bahasa target saat anak memerlukan sesuatu atau bantuan. Jika belum memberikan respon yang sesuai maka lakukan time delay yang kedua. Tapi jika responnya sesuai berikan pujian verbal dan memberikan/melakukan sesuatu yang diinginkan.

    Keberhasilan Milieu Teaching ditentukan oleh beberapa hal diantaranya yaitu orang tua harus menjadi pengamat yang baik terhadap preferensi anak dan mampu mengantisipasi kebutuhan anak. Saat anak menginginkan atau memerlukan sesuatu, maka ini merupakan kesempatan terbaik untuk mengajari anak berbahasa (teachable moments). Hal yang lainnya adalah orang tua harus kreatif untuk memotivasi anak berkomunikasi dan orang tua harus membatasi diri untuk tidak terlalu banyak membantu.

About dr. Iqbal

dr. Iqbal adalah Pemilik dari Shichida Makassar. Seorang dokter ahli syaraf.

1 comments:

  1. terimaksih dr, sangat bermanfaat. oya, saya butuh buku yg membahas point point di atas, bukunya apa ya

    ReplyDelete