Pembelajaran NLP Di Seputar Kantin

Sering saya menanyakan kepada teman yang barusan selesai makan siang di kantin, jenis makanan apa yang dimakan tadi? atau tepatnya makanan apa yang dipilih tadi? Di sini saya menggunakan kata “ pilih” karena saat di kantin sebenarnya di dalam otak kita terjadi proses pemilihan, sehingga akhirnya kita menjatuhkan satu pilihan jenis makanan tertentu.

Beberapa pertanyaan yang biasa saya ajukan yaitu

“ Makanan apa yang dipilih tadi di kantin?”

“ Kenapa Anda memilih makan gado-gado ?” atau “ Bagaimana Anda bisa tahu harus memilih makan gado-gado tadi siang?”

“ Apa sebenarnya yang terjadi di otak Anda ?”

Rata-rata mereka menjawab tidak tahu atau semua berlangsung otomatis atau saya memilih karena lagi pingin. Tapi sebenarnya tanpa disadari, telah terjadi serangkaian proses di dalam otak kita sehingga kita memilih satu jenis makanan. Mungkin kita bertanya-tanya, kok kemarin saya pilih makan gado-gado dan kenapa hari ini saya memutuskan makan gado-gado.

Akhirnya saya memberi penjelasan singkat sekalian saya menggunakannya untuk memperkenalkan tentang NLP,

“Sebenarnya saat kita menuju ke kantin, sesaat sebelum memilih, di dalam otak kita muncul beberapa gambar makanan…muncul gambar gado-gado, bakso, nasi goring dll...mana gambarnya menarik dan lagi sesuai dengan kata hati (Ai)..maka itulah pilihan kita, jadi sebenarnya kita bermain dengan gambar”

Setelah mendengar hal tersebut, mereka mulai sedikit paham cara kerja otak kita dan serunya…saat kita mulai mengutak-atik gambar makanan tersebut, kita bisa mengontrol selera kita…mau makan atau tidak

Ada sebuah pengalaman menarik beberapa waktu yang lalu saat makan siang di kantin, tepat di depan saya seorang laki-laki lagi memesan gado-gado, beberapa saat kemudian pelayan datang membawakan sepiring gado-gado, terjadi suatu dialog yang menarik

“ Mbak, kok begini gado-gadonya, biasanya gado-gado itu ada kerupuknya…ada ininya…ada itunya “ ( padahal laki-laki itu belum mencicipi gado-gadonya)

Pelayannya menjawab, “ memang sudah seperti itu gado-gadonya di kantin ini, pak” ,Tapi apa boleh buat, laki-laki itu tetap menerima gado-gado itu dan memakannya..tapi dari caranya makan…sepertinya dia tidak menikmatinya, tidak menghabiskannya dan sudah pasti kecewa berat..saya sendiri yang memperhatikannya, mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut…seandainya orang tadi pernah belajar NLP, maka dia tidak perlu kecewa dan tentu lebih berbahagia…subhanallah!!

Ternyata hal itu hampir sejalan dengan salah satu buku Richard Bandler “Using your brain for a change” pada hal.9, paragraph 2…”The more planning, the more disappointment”…Cuma kasusnya, saat menonton di bioskop…rekan-rekan bisa membacanya. Yang jelas saat akan melakukan suatu aktivitas (makan, nonton), jangan terlalu membayangkannya secara berlebihan, agar Anda tidak mudah kecewa. Semoga bermanfaat.