“Dan
mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun
(lagi)”.[18:25]
Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda beriman yang hidup semasa raja Persia Diqyanus
yang akhirnya memutuskan untuk berdiam dalam sebuah gua untuk menyelamatkan
keimanannya. Kelompok pemuda tersebut dikenal juga sebagai The Seven
Sleepers
karena ketujuh pemuda tersebut tertidur dalam gua salama 309
tahun. Meskipun jumlah ashabul kahfi masih diperdebatkan dan hanya Allah SWT
yang tahu persis berapa jumlahnya. Menurut sejarah, ketujuh pemuda tersebut
bernama Maxalmena, Martinus, Kastunus, Bairunus,
Danimus, Yathbunus dan Thamlika serta seekor anjing yang bernama Kithmir.
“Nanti
(ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang
keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah
mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya", sebagai
terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah
mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku
lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan)
mereka kecuali sedikit". Karena itu janganlah kamu (Muhammad)
bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu
menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara
mereka”.[18:22]
Demikian pula dengan
tempat atau lokasi gua tersebut berada, belum diketahui dengan pasti, namun
beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa gua tersebut berada di Suriah atau
Yordania. Beberapa hal yang menakjubkan yang perlu kita renungkan dalam kisah
Ashabul Kahfi tersebut, terutama dalam aspek neurosains.
Pertama. Mereka tertidur dalam gua selama 309 tahun, bagaimana
kondisi fisik mereka saat bangun dari tidurnya, mereka tidak mengalami luka lecet
sedikit pun di badannya terutama pada punggung belakang mereka. Padahal kita
bisa bayangkan bagaimana kondisi seseorang yang terbaring lemah di tempat
tidur, tentunya akan bisa mengalami luka decubitus akibat baring terlalu lama. Ternyata
Allah SWT membolak-balikkan badan mereka ke kiri dan ke kanan saat mereka
tertidur. Hal ini juga lah yang dilakukan oleh para perawat di rumah sakit
untuk mencegah luka decubitus pada penderita yang berbaring lama. Penjelasan
tersebut dapat kita lihat dalam QS Al-Kahfi : 18
"Dan
kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami bolik-balikkan mereka
ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka
mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan
mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan
tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka".[18:18]
Kedua. Dalam kajian rehabilitasi medik, seseorang yang
terbaring di tempat tidur selama 7 hari maka dibutuhkan waktu minimal 2 kali
lipat (14 hari) untuk mengembalikan fungsi motorik mereka seperti semula. Jika
bagian otak yang mengurusi fungsi motorik “diistirahatkan” sekian lama, maka
akan dibutuhkan beberapa waktu untuk membuat bagian otak tersebut untuk belajar
kembali bagaimana cara menggunakannya. Jadi dari unused-learning menjadi
used-learning. Bagaimana hal tersebut bisa tidak terjadi pada Ashabul
Kahfi, justru mereka saat bangun dari tidurnya merasa sangat bugar dan sehat
wal afiat.
“…Maka
suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota
dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang
lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia
berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada
seorangpun ”.[18:19]
Ketiga. Hidup selama 309 tahun tanpa makan dan minum,
bagaimana mungkin bisa bertahan hidup ? dan bagaimana bisa hal tersebut tidak
mempengaruhi kondisi fisik para Ashabul Kahfi ? memang ada beberapa hewan yang
diberikan kemampuan oleh Allah SWT untuk bisa bertahan hidup tanpa makan dan
minum beberapa hari seperti unta dan buaya, bahkan buaya bisa bertahan hingga 1
tahun hidup tanpa makan, mereka bisa membuat tubuh mereka dalam kondisi
Hibernasi. Hal tersebut sangat menarik dikaji oleh para ahli gizi.
Keempat. Hal yang sangat mencengangkan adalah mereka hidup 309
tahun tanpa perubahan pada usia fisik mereka. Mereka tertidur di dalam gua
dalam kondisi pemuda, dan saat terbangun mereka masih pemuda. Hal ini berarti
bahwa tidur mereka telah memperlambat usia fisik mereka, seakan-akan waktu
fisiologis alami mereka telah terjadi perlambatan luar biasa. Mereka saat
terbangun, merasa telah tertidur selama setengah hari atau sehari berarti 309
tahun tapi bagi mereka adalah 12 atau 24 jam.
"Dan
demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka
sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah
kamu berada (disini?)". Mereka menjawab: "Kita berada (disini)
sehari atau setengah hari". Berkata (yang lain lagi): "Tuhan
kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini)…”.[18:19]
Saya jadi teringat
dengan pengalaman kita saat menonton film yang sangat menarik di bioskop dengan
durasi 3 jam tapi seolah-olah perasaan kita masih 1 jam dan seakan-akan waktu
cepat sekali berlalu. Itu terjadi karena kita begitu asyiknya mengikuti proses
yang ada. Dalam aspek hypnosis, fenomena ini dikenal sebagai Time
Distortion, yang sangat sering dipergunakan untuk mengatasi kasus nyeri
pada seseorang.
Dari sisi ilmu Relativitas
Einstein telah terjadi kontraksi waktu (contraction of time ) yang
hanya bisa diraih saat seseorang melakukan perjalanan dengan kecepatan
cahaya. Tentu kita masih teringat dengan
ilustrasi Einstein tentang dua orang kembar misalkan saja usia keduanya sekarang
adalah 10 tahun. Salah seorang diantaranya melakukan perjalanan ke ruang
angkasa dengan kecepatan cahaya, setelah sekitar 80 tahun, baru kembali ke
bumi. Ternyata kembarannya itu yang tetap tinggal di bumi sudah menjadi tua renta
(usia 90 tahun), sedangkan yang melakukan perjalanan ke ruang angkasa masih
tetap pemuda (usia 46 tahun). Telah terjadi pemendekan waktu akibat perjalanan
mendekati kecepatan cahaya (0,9c).
Memang tidur bukanlah
hanya persoalan mengistirahatkan tubuh setelah beraktivitas, tapi lebih dari
itu, tidur juga merupakan proses aktif. Sebenarnya saat kita tidur, dalam otak
kita juga terjadi komunikasi antara cortex cerebri dan hippocampus, terjadi
proses integrasi antar berbagai komponen dalam otak kita. Sehingga beberapa
file yang dianggap penting dan berguna di dalam hippocampus akan di simpan
secara permanen dalam cortex cerebri dan tentunya akan sangat memengaruhi
memori seseorang. Seseorang yang mengalami gangguan tidur, maka tidak akan lama
lagi akan mengganggu proses daya ingat-nya.
Kisah yang palingmembuat penasaran
ReplyDeleteIlmuwan masih bertanya tanya ..,keajaiban yang hanya diciptakan Tuhan
ReplyDelete