By Muh. Iqbal Basri
Tentu kita sudah tahu dengan sensory acuity, termasuk bagaimana pentingnya meningkatkan sensory acuity dan hal tersebut sangat terkait dengan kemampuan observasi seseorang terhadap lingkungannya. Salah seorang yang dianggap mempunyai kemampuan observasi yang excellent adalah Milton H.Erickson. Sehingga Beliau mampu mengenal perubahan sedikit apapun dari seseorang dan itu salah satu yang membuatnya menjadi hipnotis yang handal.
Tentu kita sudah tahu dengan sensory acuity, termasuk bagaimana pentingnya meningkatkan sensory acuity dan hal tersebut sangat terkait dengan kemampuan observasi seseorang terhadap lingkungannya. Salah seorang yang dianggap mempunyai kemampuan observasi yang excellent adalah Milton H.Erickson. Sehingga Beliau mampu mengenal perubahan sedikit apapun dari seseorang dan itu salah satu yang membuatnya menjadi hipnotis yang handal.
Di kalangan medis pun, sebenarnya kemampuan observasi ini sangat dibutuhkan. Saya teringat dengan cerita dokter-dokter senior dahulu pernah mendiagnosa seseorang menderita demam thyphoid (tipes) hanya dengan menggunakan indra penciumannya. Ada juga dokter senior yang saya kenal, pernah mengetahui seseorang yang barusan pasang gigi palsu, hanya dari perubahan suaranya saat berbicara.
Nah, pertanyaan sekarang adalah bagaimana cara atau latihan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sensory acuity? Di dalam buku “Mindworks: an introduction to NLP”, kita bisa dapatkan latihannya. Pada intinya adalah kita harus mampu mengontrol diri kita sendiri, kapan harus uptime dan kapan harus downtime. Untuk bisa meningkatkan kemampuan observasi dan sensory acuity, kita harus rajin-rajin berlatih senantiasa dalam kondisi uptime. Setelah saya sadari, ternyata saya ini orang yang kebanyakan downtime, kecuali saat berkendaraan, makanya saya kurang peka terhadap perubahan keadaan sekeliling saya. Hal ini tidak berarti bahwa uptime lebih baik daripada downtime. Milton H.Erickson saat menghadapi kasus sulit dan tidak tahu harus berbuat apa, maka beliau masuk kondisi downtime. Selama ini pergantian kedua kondisi tersebut terjadi secara otomatis, maka mulailah sekarang untuk menjadi tuan atas pikiran sendiri. Itulah salah satu hikmah belajar NLP, membuat sesuatu yang dulunya terjadi otomatis menjadi terkendali.
Saat pikiran kita terfokus pada lingkungan di luar kita, terhadap apa yang kita
lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita rasakan, maka kita sementara
dalam kondisi uptime. Hal sebaliknya ketika pikiran kita terfokus pada pada
kondisi internal kita, berarti kita sedang downtime.
Exercise : When you go out for a walk, look and listen to the world outside yourself. Repeat this exercise every day until it becomes natural.
Selamat Berlatih!!
0 comments:
Post a Comment