Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 4 April 2010, saya membawakan sebuah makalah dengan judul Repatterning Your Brain pada acara NLP Conference ke-2 di Jakarta. Acara tersebut dihadiri sekitar 200 peserta dari berbagai kalangan dan usia, mulai dari newbie tentang NLP hingga trainer-trainer atau motivator seperti Anthony Dio Martin. Hal yang seru adalah sebagian besar dari mereka bukan dari kalangan kesehatan.
Ringkasnya, materi Repatterning Your Brain itu kira-kira ingin mengatakan bahwa di dalam otak kita, terdapat pola-pola atau pattern. Pola-pola tersebut merupakan hasil interkoneksi antar sel-sel neuron berupa pembentukan jaringan-jaringan assosiasi. Pola tersebut terbentuk akibat stimulasi dari lingkungan kita (pengalaman), secara sadar maupun tidak sadar, tapi hal yang unik adalah sebagian besar terbentuk secara tidak sadar. Seolah-olah, kita tidak punya kontrol untuk memilah-memilah (filter) mana pola-pola yang baik atau pola yang negatif. Seseorang yang mengalami phobia, sebenarnya terjadi karena terbentuknya pola yang kurang memberdayakan.
Pola-pola tersebut jumlahnya sangat banyak dan bervariasi, di otak kita telah tersimpan pola kebahagian, pola kecemasan, pola ketakutan, pola kepercayaan diri, pola kemesraan dan masih banyak lagi. Terdapat pula pola-pola yang terkait dengan tubuh kita seperti pola motorik, pola sensorik dll. Pola gerak tersebut dapat dipecah menjadi pola yang lebih kecil misalnya pola gerak saat menendang bola, pola saat mencangkul dan semuanya berhubungan dengan pengalaman seseorang. Sehingga setiap orang mempunyai pola yang berbeda untuk setiap jenis pengalaman. Pola tersebut akan semakin kuat jika pola tersebut kita selalu mengulang-ulang menggunakannya. Karena kemampuan neuroplastisitas otak kita, maka kita diberi kemampuan untuk mengubahnya ataupun membuat pola baru yang belum ada.
Pola-pola tersebut bisa distimulasi dengan menggunakan teknologi seperti brainwave ataupun dengan TMS atau TDS. Hal yang paling simpel dan murah adalah dengan menggunakan kata-kata kita. Ternyata ucapan kita merupakan suatu stimulator juga.
0 comments:
Post a Comment