Tidak bisa dipungkiri bahwa bahasa bisa mempengaruhi pikiran kita, sudah banyak contoh yang telah pernah dikemukakan di milis ini, seperti cerita tentang seorang ulama dengan tabib atau bagaimana seseorang bereaksi setelah dikritik oleh orang lain, tiba-tiba marah, jantung berdetak kencang, napas semakin cepat, muka memerah dst, pernahkah terlintas dalam pikiran kita, bagaimana hal tersebut bisa terjadi dalam otak kita?
Mari kita coba sedikit menganalisa hal tersebut, pada saat kita dikritik misalnya maka suara yang kita dengar akan masuk di telinga lalu diteruskan ke pusat pendengaran kita, selanjutnya di interpretasi oleh persepsi kita (nah...disinilah pendidikan, keberagamaan, etika dll berperanan) untuk menentukan reaksi kita apakah positif atau negatif, hal tersebut semua dapat berlangsung di dalam otak kita melalui jasa “Neurotransmitter” yaitu suatu zat kimia (asam amino) yang berfungsi untuk menghantarkan suatu stimulus atau rangsangan. Perlu diingat bahwa serabut saraf di tubuh kita tidak terdiri dari 1 kabel saraf panjang yang tidak terputus, tetapi pada beberapa tempat harus ada sambungan (=sinaps) dan sinaps itu paling banyak didapatkan di otak kita,hal ini memungkinkan kerja otak menjadi kompleks , stimulus yang sama belum tentu memberikan reaksi yang sama. Nah, penurut pendapat saya, NLP bermain pada daerah tersebut.
Salah satu neurotransmitter dalam tubuh kita yaitu glutamat, ada beberapa pendapat mensinyalir bahwa kejahatan ada kaitan dengan kadar glutamat dalam otak kita dan glutamat tersebut banyak terdapat pada bumbu masak yang mengandung MSG (monosodium glutamat) seperti pada mie instant dll. Tapi hal itu masih perlu pembuktian lebih lanjut, karena perilaku manusia itu terlalu kompleks.Bagaimana pendapat rekan-rekan NLP? Maaf kalo ilmunya terlalu nyelimet...
0 comments:
Post a Comment