Sebagian besar pasien yang berobat ke poliklinik saraf mempunyai keluhan pusing dan sakit kepala. Pusing adalah perasaan berputar atau rasa oleng, melayang. Jika disertai dengan rasa mual, muntah atau keringat dingin maka pusing itu digolongkan vertigo. Jadi tidak semua pusing itu adalah vertigo dan ajaibnya hampir sebagian besar penderita tsb hanya tergolong kategori pusing yang tidak disebabkan oleh sesuatu gangguan fisik. Kenapa bisa seperti itu ?
Coba kita lihat dari sisi NLP, mohon pendapat rekan-rekan NLP, jika kita sedikit merenung mungkin ada hubungannya dengan adanya kecenderungan di dalam masyarakat untuk menggunakan “language pattern” yang kurang sehat, seperti : “Dokter, saya pusing lihat anak saya, nakal sekali tidak mau dilarang” atau “ Saya pusing lihat soal matematika ini, terlalu sulit untuk dijawab” atau “Saya pusing cari alamat rumah anda” dll...mungkin kita kurang bijak menggunakan kata pusing, barangkali lebih tepat jika kita menggunakan kata bingung untuk mengganti kata pusing, bagaimana?
Pattern lain yang saya kira juga kurang sehat yaitu kita sering mengaitkan sesuatu persoalan yang kita hadapi dengan kesehatan seperti : “Sakit kepala saya menghadapi persoalan anak saya” atau “Nak, kau membuat saya sakit kepala, saya pusing tujuh keliling memikirkannya” atau pattern yang lain “ Saya jika kena air hujan, saya sakit kepala atau flu” dll.Jadi ada baiknya kalau menghadapi sesuatu jangan dikaitkan dengan kesehatan, karena tubuh akan merespon sesuai apa yang kita persepsikan. Bagaimana pendapat rekan-rekan NLP? Supaya masyarakat bisa lebih sehat dengan NLP.
0 comments:
Post a Comment