Mungkin sudah sering kita mendengar suatu statement " Trust your unconscious mind" baik itu saat mengikuti training/workshop maupun melalui tulisan atau literatur lainnya. Kita selalu dianjurkan untuk selalu memberikan kepercayaan kepada unconscious mind kita. Pertanyaannya sekarang adalah apakah statement tersebut bisa digunakan untuk kondisi apa saja atau pada kondisi tertentu atau lebih tepatnya pada kondisi apa hal itu bisa dipergunakan secara bijak, jangan sampai kita telah salah menggunakannya pada waktu yang tidak sesuai sehingga bisa saja ada seseorang telah pernah mengaplikasikannya dan ternyata...menghasilkan sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan.
Bill O'Hanlon, salah seorang murid dari Milton H.Erickson, telah menguraikan hal ini dengan jelas dan bisa dijadikan sebagai suatu acuan. Sebagai contoh bagi seseorang yang telah mahir bermain gitar maka seharusnyalah pada saat ia memainkan gitar ,dia sudah harus mempercayakannya kepada unconscious mind-nya karena unconscious mind-nya telah mahir dengan hal itu, justru jika conscious mind-nya ingin mencoba melibatkan diri, maka boleh jadi saat dia memainkan gitar maka dia seperti orang yang baru belajar main gitar..teman- teman bisa rasakan sendiri bukan?
Contoh yang lain saat kita sudah mahir mengendarai mobil, jangan coba-coba lagi untuk berfikir mana tempat gas-nya, mana rem-nya, bagaimana harus memainkan perseneling- nya, maka kalo kita melakukan hal itu maka kita akan terasa kaku dan kadang jadi orang yang seperti baru belajar, pada keadaan itu maka "trust your unconscious mind".
Tapi pada kondisi dimana unconscious mind kita belum mahir terhadap sesuatu hal, maka tunda dulu mempercayakannya kepada unconscious mind kita, biarkan dulu kita mempelajarinya secara conscious mind, setelah mahir barulah kita "trust your unconscious mind". Misalnya saja seorang pelajar belum pernah belajar kalkulus , lalu mencoba menjawab sebuah soal kalkulus dengan hanya mengandalkan unconscious mind maka itu sama halnya membodohi diri sendiri, maka sebaiknya belajar dulu sampai mahir pada level conscious mind barulah kemudian "trust your unconscious mind". Beberapa teman saya pada saat menghadapi suatu ujian, mempunyai prinsip bahwa tugas saya adalah belajar dan membaca materi yang ingin diujikan, dan pada saat ujian biarkan unconscious mind kita untuk bekerja...
Pada kondisi yang lain, terkadang tanpa kita sadari bahwa unconscious mind kita telah mahir tentang sesuatu hal-hal yang tidak memberdayakan atau hal yang negatif, sehingga hal itu berlangsung tanpa kita sadari dan terkadang kita merasa tidak mampu mengatasinya. .. yang berarti selama ini kita telah mempelajari hal itu tanpa kita sadari...nah, disinilah ranah hypnosis sangat berperan.
Mudah-mudahan kita mulai dapat memilah-milah, kapan saat yang tepat untuk mulai mengatakan "trust your unconscious mind", Semoga mencerahkan! !.
Bill O'Hanlon, salah seorang murid dari Milton H.Erickson, telah menguraikan hal ini dengan jelas dan bisa dijadikan sebagai suatu acuan. Sebagai contoh bagi seseorang yang telah mahir bermain gitar maka seharusnyalah pada saat ia memainkan gitar ,dia sudah harus mempercayakannya kepada unconscious mind-nya karena unconscious mind-nya telah mahir dengan hal itu, justru jika conscious mind-nya ingin mencoba melibatkan diri, maka boleh jadi saat dia memainkan gitar maka dia seperti orang yang baru belajar main gitar..teman- teman bisa rasakan sendiri bukan?
Contoh yang lain saat kita sudah mahir mengendarai mobil, jangan coba-coba lagi untuk berfikir mana tempat gas-nya, mana rem-nya, bagaimana harus memainkan perseneling- nya, maka kalo kita melakukan hal itu maka kita akan terasa kaku dan kadang jadi orang yang seperti baru belajar, pada keadaan itu maka "trust your unconscious mind".
Tapi pada kondisi dimana unconscious mind kita belum mahir terhadap sesuatu hal, maka tunda dulu mempercayakannya kepada unconscious mind kita, biarkan dulu kita mempelajarinya secara conscious mind, setelah mahir barulah kita "trust your unconscious mind". Misalnya saja seorang pelajar belum pernah belajar kalkulus , lalu mencoba menjawab sebuah soal kalkulus dengan hanya mengandalkan unconscious mind maka itu sama halnya membodohi diri sendiri, maka sebaiknya belajar dulu sampai mahir pada level conscious mind barulah kemudian "trust your unconscious mind". Beberapa teman saya pada saat menghadapi suatu ujian, mempunyai prinsip bahwa tugas saya adalah belajar dan membaca materi yang ingin diujikan, dan pada saat ujian biarkan unconscious mind kita untuk bekerja...
Pada kondisi yang lain, terkadang tanpa kita sadari bahwa unconscious mind kita telah mahir tentang sesuatu hal-hal yang tidak memberdayakan atau hal yang negatif, sehingga hal itu berlangsung tanpa kita sadari dan terkadang kita merasa tidak mampu mengatasinya. .. yang berarti selama ini kita telah mempelajari hal itu tanpa kita sadari...nah, disinilah ranah hypnosis sangat berperan.
Mudah-mudahan kita mulai dapat memilah-milah, kapan saat yang tepat untuk mulai mengatakan "trust your unconscious mind", Semoga mencerahkan! !.
0 comments:
Post a Comment