Saat si burung pipit tersebut mengambil air di laut, burung pipit sempat ketemu dengan burung lain yang lebih besar dan burung yang lainnya berkata ke burung Pipit, " Hei Burung Pipit, apa yang kamu lakukan itu adalah sia-sia, coba lihat berapa banyak air engkau bisa bawa dengan paruhmu yang sangat kecil itu? apa yang engkau lakukan itu, tidak ada artinya". Si Burung Pipit lalu menjawab, " Memang usahaku tidak seberapa, tapi mudah-mudahan dengan usahaku yang kecil ini, Allah mencatatnya sebagai suatu kebaikan karena saya telah ikut membantu memadamkan api yang telah membakar Nabi Ibrahim".
Beberapa waktu yang lalu, pada sebuah acara training, kisah ini juga pernah diceritakan oleh seorang dokter senior yang juga guru saya. Beliau menceritakannya penuh haru hingga meneteskan air mata. Kami pun yang mendengarkannya ikut terharu dan terinspirasi mendengarkannya. Di akhir cerita, beliau berkata, " mudah-mudahan apa yang saya lakukan selama ini sebagai seorang dokter, setiap hari merawat pasien di bangsal, meskipun kecil, mudah-mudahan Allah SWT mencatat bahwa saya ikut ambil bagian telah melakukan kebaikan". Hal itulah yang membuat beliau begitu terharu.
Dalam kehidupan ini, janganlah kita meremehkan amal kebaikan yang mungkin dianggap sepele, sebuah kebaikan yang sederhana di kebanyakan orang, karena tidak satu pun kebaikan yang akan sia-sia, semuanya akan dapat ganjaran kebaikan dari Allah SWT dan tidak ada kebaikan yang besar kecuali dibentuk dari kebaikan yang kecil-kecil dan mungkin kelihatan sederhana, apapun kebaikan tersebut. mudah-mudahan Allah mencatat kita sebagai orang yang telah berbuat kebaikan. Marilah kita berlomba-lomba berbuat kebaikan, Fastabiqul Khairat!!
0 comments:
Post a Comment